Anak yang Langka

“Yang istimewa selalu tak berlimpah. Yang mahal biasanya karena sedikit jumlahnya. Anak-anak yang menjadi idaman orang beriman pun jumlahnya tak banyak. Mereka adalah anak-anak yang langka dan istimewa.”

 

Seperti yang sudah ketahui dari tulisan-tulisan sebelumnya, bahwa anak-anak dalam Al-Qur’an itu disebut dengan empat macam. Anak sebagai penyejuk mata (Qurrota A’yun), anak sebagai perhiasan (Ziinah), anak sebagai ujian (fitnah), dan anak sebagai musuh (aduwwun).

Dari keempat macam anak itu, yang manakah yang paling baik?

Yup, tepat sekali. Anak yang paling baik adalah Qurrota A’yun. Anak sebagai Qurrota A’yun merupakan anak idaman bagi kita orang-orang beriman. Inilah anak yang ada dalam doa ‘Hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang’ (Ibaadur rahmaan), inilah anak yang membahagiakan orang tua di dunia dan di akhirat.

Sayangnya, anak model ini merupakan anak yang langka. Bahkan hal ini sudah tersirat dalam kata itu sediri. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa A’yun itu merupakan kata Jama’ (untuk arti banyak/lebih dari dua) dari kata ‘Ainun yang berarti ‘mata’. Namun ia menggunakan jama’ al-kullah (jamak yang menunjukkan arti sedikit), dalam artian jumlahnya memang banyak (lebih dari dua) tetapi ia tetap yang paling sedikit dibanding lainnya.

Syaikh Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsiir Al-Muniir menjelaskan tentang Qurrota A’yun, “Penggunaan kata A’yun dengan jama’ al-kullah (jamak yang menunjukkan arti sedikit) karena yang dimaksud adalah A’yunul Muttaqiin (penyenang hati bagi orang-orang yang bertakwa), dan ini sangat sedikit (langka) dibanding dengan kebanyakan orang.”

Akhirnya, semoga yang sedikit itu adalah anak-anak keturunan kita. Mari kita perbanyak banyak doa yang tercantum di Surah Al-Furqan ayat 74:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a’yuniw waj’alnā lil-muttaqīna imāmā.

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *