Inspirasi dari Hadits Mengajak Anak Haji 

Saat musim haji, Nabi saw. bertemu dengan suatu rombongan di Rauha’, lalu beliau bertanya, “Siapakah rombongan ini?” Mereka menjawab, “Orang-orang Islam.” Mereka ganti bertanya, “Siapakah engkau?” Beliau menjawab, “Rasulullah. Utusan Allah.” Kemudian ada seorang perempuan mengangkat anaknya yang masih kecil seraya bertanya, “Apakah anak kecil ini termasuk berhaji juga?” Beliau menjawab, “Ya, dan pahalanya untukmu.” (HR Muslim)

Hadits tentang mengajak anak kecil berhaji ini adalah kabar gembira bagi orang tua. Walaupun yang disebutkan di hadits tersebut adalah haji, tetapi secara makna berlaku juga untuk semua amal kebaikan yang dilakukan seorang anak.

Bahwa setiap kebaikan yang dilakukan anak, akan mengalirkan pahala bagi orang tuanya. Bahkan, ketika anak masih kecil dan belum sadar penuh atas amalnya, pahala itu tetap sampai kepada orang tua yang mengajak, mengajari, dan membimbingnya.

Dalam Syarah Riyadush Shalihin, Dr. Mustafa Dib al-Bugha menjelaskan hadits di atas, “Anak kecil mendapat pahala dari perbuatan baik yang dilakukannya, tetapi ia tidak mendapat dosa dari maksiatnya menurut kesepakatan ulama. Demikian pula, wali anak mendapat pahala seperti pahala yang diperoleh anak dari amal-amal saleh, tetapi tidak mendapat dosa dari kejahatan yang dilakukannya.”

Subhanallah, betapa besar kemurahan Allah! Ini adalah motivasi besar bagi kita sebagai orang tua untuk tidak lelah mengajak anak-anak kita kepada amal shalih: mengajaknya shalat, puasa dan haji, membayarkan zakat, mengajari membaca Al-Qur’an, bersedekah, membantu sesama, hingga menanamkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Setiap langkah kecil anak dalam kebaikan, jika dibimbing dengan niat yang benar, menjadi sumber pahala yang terus mengalir bagi kita selaku orang tuanya.

Ketika anak kita biasakan dan ajak beramal shalih sejak kecil, maka harapannya adalah ia nantinya akan terbiasa melakukan amal kebaikan tersebut. Semoga ia menjadi anak yang istiqamah dan memegang Islam sampai akhir hayatnya.

Mari terus mengajari anak untuk berbuat kebaikan. Setiap kebaikan yang ia lakukan insya Allah akan menjadi jariah bagi orang tua yang mengajarkannya. Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa mengajak kepada petunjuk (amal baik), maka ia mendapatkan pahala sama seperti pahalanya orang yang mengikutinya. Tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang melakukannya. Barang siapa yang mengajak pada kesesatan, maka ia mendapatkan dosa setimbang dengan dosa orang yang mengikutinya. Tanpa sedikitpun mengurangi dosa orang yang melakukannya.” (HR Muslim).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *