Curiosity adalah rasa ingin tahu atau dorongan kuat untuk memahami sesuatu yang belum diketahui atau belum mendapatkan penjelasan. Curiosity adalah salah satu bentuk dari kecerdasan intrapersonal yang menuntun anak untuk mengenali diri sendiri dan bisa menjadi ‘mesin penggerak’ yang membuat seluruh potensi dan kecerdasan anak dapat berkembang secara optimal.
Anak membutuhkan curiosity bukan hanya dalam kemampuan akademik. Anak yang memiliki curiosity yang baik, menuntun mereka untuk lebih peka terhadap orang lain atau lingkungan, sehingga memberikan mereka peluang lebih besar untuk meraih kesuksesan di masa depan. Ciri-ciri anak dengan curiosity adalah mereka senang bertanya, tidak mudah puas dengan jawaban, dan memiliki mindset eksploratif.
Karena pentingnya curiosity untuk dimiliki anak-anak, orang tua hendaknya mampu menjadi fasilitator untuk merawat rasa ingin tahu anak. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan orang tua untuk merawat curiosity anak :
Pertama, follow the child but set the boundaries. Bebaskan anak-anak, tetapi pastikan mereka tumbuh dengan aman. Biarkan anak-anak mengeksplorasi lingkungan mereka, tetapi beri mereka aturan agar mereka tidak melakukan sesuatu yang merugikan diri dn orang lain.
Kedua, jangan patahkan rasa ingin tahu anak dengan mengatakan “jangan banyak tanya!” Orang tua terkadang kelelahan menghadapi pertanyaan anak yang tiada habisnya. Namun, jika orangtua sering memotong rasa penasaran anak, mereka akan cenderung untuk bertanya di kemudian hari. Jika kita sedang tidak sanggup untuk menjawab, lebih baik mengatakan, “Ok, Mama butuh berpikir dulu. Kita diskusikan nanti, ya!”
Ketiga, jangan menertawakan atau mengolok-olok pertanyaan atau pernyataan anak. Hal itu hanya akan membuat anak malu dan enggan untuk bertanya di kemudian hari. Pertanyaan anak terkadang menggelikan atau sensitif, tetapi orang tua harus belajar dengan bijak menanggapi mereka.
Keempat, rangsang rasa ingin tahu dengan berbagai pengetahuan atau pengalaman baru. Membaca buku-buku ensiklopedi, kisah-kisah, sirah nabi, berjalan-jalan keluar kota, wisata alam, memasak bersama, membuat kerajinan, dan lain-lain adalah hal yang dapat dilakukan orangtua untuk merangsang curiosity pada anak. Tentu saja orang tua juga harus lebih siap dengan akan semakin banyak pertanyaan yang akan mereka keluarkan.
Kelima, dengan sering mengajak anak mengobrol, meminta pendapat, menyampaikan sudut pandang terhadap suatu masalah, bukan hanya sekedar curiosity yang akan tumbuh, tetapi juga kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah.