“Jadilah adil, bukan sama. Jangan mencoba membuat segalanya serba sama dalam mengasuh anak-anak. Itu tidak mungkin! Lebih baik orang tua bersikap adil, artinya memperlakukan masing-masing anak sesuai standar dan harapan Anda, sesuai kebutuhan dasar masing-masing anak.”
(Michelle Borba, dalam The Big Book of Parenting Solution)
Anak-anak selalu menuntut mendapat perhatian yang sama dari orangtuanya. Mereka tidak suka jika diperlakukan tidak adil. Apalagi jika ketidakadilan terlalu terlihat, bahkan bisa dirasakan. Akibatnya, kepercayaan anak terhadap orang tua menjadi berkurang, dan bahkan cenderung membencinya. Selain itu juga akan menimbulkan hasad di antara anak satu dengan lainnya.
Memberikan perhatian yang sama. Ini merupakan kaidah dasar dalam pengasuhan yang diajarkan Rasulullah SAW. Walaupun hati tidak bisa jika harus memberi perhatian sama, tetapi dalam perilaku harus berupaya sama.
Diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari An-Nu’man bin Basyir, bahwa bapaknya membawanya kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Sesungguhnya aku akan memberikan seorang budakku kepada anakku ini.”
Rasulullah SAW bertanya, “Apakah seluruh anakmu engkau beri pemberian yang sama dengan pemberianmu kepadanya?”
Dia menjawab, “Tidak”
Rasulullah SAW bersabda, “Jangan engkau persaksikan aku dalam kejahatan.”
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan, Rasulullah SAW bertanya, “Apakah engkau memperlakukan semua anakmu demikian?”
Dia menjawab, “Tidak.”
Beliau SAW bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anakmu.”
Demikianlah Rasulullah SAW memerintahkan pada kita untuk berlaku adil terhadap anak-anak kita. Dalam sabdanya yang lain Beliau SAW menegaskan:
عن النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلَادِكُمْ اعْدِلُوا بَيْنَ أَبْنَائِكُمْ
Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Berbuatlah adil di antara anak-anakmu. Berbuatlah adil di antara anak-anakmu. (HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)
Orang tua harus berlaku adil terhadap anak-anaknya. Dan yang harus dipahami adalah bahwa adil tidak selalu sama. Imam Al-Alusi berkata, “Adil adalah meletakkan sesuatu pada tempat yang semestinya. Sedangkan lawannya adalah kedzaliman, yaitu meletakkan sesuatu tidak pada tempat yang semestinya, kadang dengan mengurangi atau menambahi, kadang dengan mengubah waktu dan tempatnya.”
Yang harus dipahami juga adalah bahwa kondisi tiap orang itu berbeda. Tiap anak itu memiliki sisi keunikan masing-masing. Biarpun ia saudara kembar, tetap saja ia memiliki sisi keunikan masing-masing. Mereka memiliki kepribadian yang berbeda, bakat yang berbeda, minat yang berbeda, dan juga keinginan yang tidak sama.